13 Jan 2015

Rinada Hadiahi Ariel 'NOAH' Apartement Mewah

Rinada Hadiahi Ariel 'NOAH' Apartement Mewah

Rinada Hadiahi Ariel Apartement
Rinada Hadiahi Ariel Apartement
Setelah sebelumnya ramai diberitakan soal video pornonya dengan sang mantan suami, Rinada sudah mulai bisa move on.

Bulan November lalu, Rinada sempat meluncurkan sebuah tempat untuk menyimpan memorabilia musik yang ia beri nama The Altitude Lounge Music Entertaint di Regitha Setiabudi Apartemen Jalan Setiabudi 21-23 KM12.

Kali ini, ia membuat sebuah pengumuman yang menghebohkan. Mantan personel D'Mantans ini baru saja memberikan sebuah apartemen mewah kepada vokalis NOAH, Nazriel Irham atau Ariel.

Tak hanya itu saja, khusus untuk Ariel, mantan istri Andika The Titans itu juga membuatkan sebuah patung lilin untuk menghiasi The Altitude Lounge Music Entertaint.

"Pada dasarnya Ariel setuju dengan konsep Altitude Lounge Music Entertaint. Apalagi di sana ada juga memorabilia alat-alat musik lengkap," ujar Rinada melalui surat elektronik, Senin (12/01).
Rinada dan Ariel NOAH
Rinada dan Ariel NOAH
Rinada punya alasan sendiri kenapa memilih Ariel untuk mendapatkan keistimewaan yang ia berikan itu. Sebagai musisi, Ariel dianggap sebagai sosok yang sangat fenomenal dan berpengaruh untuk musik tanah air.

"Ariel merupakan artis fenomenal yang membangkitkan gairah bermusik musisi Bandung. Sebagai penghormatan, kami membuat patung lilin Ariel dan memberikan sebuah apartemen untuk Ariel NOAH," pungkasnya.

Di cerita lain, Ariel bersama NOAH sendiri baru saja meluncurkan klip dari single terbarunya, Seperti Kemarin. Meskipun sang drummer, Reza sudah resmi hengkang, namun band asal Bandung itu menunjukkan jika mereka masih akan terus menciptakan karya hebat di dunia musik.

Sumber : kapanlagi.com

12 Jan 2015

Kisah Laura, Pramugari Yang Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Pramugari Yang Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Kisah Laura, Pramugari Yang Selamat Dari Kecelakaan Pesawat
Kisah Laura, Pramugari Yang Selamat Dari Kecelakaan Pesawat

Tubuh Laura Lazarus (29) pernah dikumpulkan bersama jenazah korban musibah pesawat Lion Air di bandara Adi Sumarmo, Solo 30 November 2004.

Suara rintihannya sayup-sayup sempat terdengar petugas yang merapikan korban tewas kala itu. Laura Lazarus, mantan pramugari Lion Air itu menceritakan bagaimana ia tidak bisa dengan mudah melupakan kecelakaan tersebut.

Dia juga harus mengalami hidup cacat dan harus dioperasi 17 kali karena kecelakaan di Solo itu. Kecelakaan pesawat Lion Air JT 538 menyebabkan korban tewas 34 orang.

"Aku dulu hanya bisa terbang dengan sayap yang terbuat dari besi, tapi suatu ketika sayap itu patah dan aku benar-benar merasa kehilangan. Sayapku sudah benar-benar patah dan tidak seperti yang aku harapkan... tetapi Dia memberiku sepasang sayap yang baru...Sekarang aku dapat terbang jauh lebih tinggi dari sebelumnya," kata Laura dalam bukunya, "Unbroken Wings."

Laura butuh penyembuhan selama dua bulan. Selain itu, dia juga harus mengalami trauma yang berkepanjangan. Namun dia tak kalah dengan keadaan, dia bangkit dan kini menjadi seorang penulis, penyanyi, motivator dan mendirikan Growing Publishing.

"Masih ada rasa takut, setiap kali mengalami turbulence rasa hati bergetar. Kecelakaan pertama tidak mengalami luka, saya mengerti, ilmu yang saya pelajari sangat perlu untuk mengevakuasi penumpang dan semuanya selamat," katanya.

Kecelakaan Kedua Tapi pada kecelakaan kedua Laura mengalami luka parah, dia tidak dapat bergerak dan terlempar bersama kursinya.

Dia tak bisa menolong dan hanya mendengar teriakan penumpang pada kecelakaan Lion Air di bandara Adi Sumarmo, Solo 30 November 2004.

"Tidak mudah jadi kru pesawat, apalagi mengalami kecelakaan, ini tidak mudah. Tapi buat saya pesawat adalah transportasi paling aman, dibanding dengan yang terjadi di darat, 10.000 berbanding satu. Jadi jauh lebih aman," katanya.

Bagi Laura, kejadian yang menimpanya tidak mudah dilupakan, sampai sekarang dia harus menjalani pengobatan. Selama enam bulan pertama dia tidak bergerak dan hanya di ranjang, apalagi harus menjalani operasi sebanyak 17 kali.

"Badan saya banyak jahitan, sekarang masih harus berobat karena tulang kaki saya keropos," katanya.

Menurut Laura, apa yang dialami keluarga penumpang AirAsiaQZ8501 tidak mudah. Memahami betul apa hati keluarga yang mengalami kecelakaan ini.

"Kami seluruh rakyat Indonesia, saya juga merasakan. Keluarga korban tidak sendirian, kami turut mendoakan, saya percaya masih ada rencana yang indah," katanya.

Laura juga menyampaikan, bahwa tidak ada pihak yang ingin yang mengalami kecelakaan ini. Dia juga percaya maskapai penerbangan tidak ingin juga ada kecelakaan.

"Kita seluruhnya, penumpang harus saling mengingatkan. mengikuti peraturan yang ada, saya percaya pihak penerbangan akan menengakkan standar keamanan yang lebih lagi.
Dari pada mencari kambing hitam lebih baik mencari kotak hitam," katanya.

Sumber : viva.co.id

Lubang Misterius Pesawat AirAsia QZ5801

Lubang Misterius Pesawat AirAsia QZ5801

Ekor Pesawat AirAsia QZ5801
Ekor Pesawat AirAsia QZ5801

Tim penyelam SAR gabungan tragedi AirAsia QZ8501 menemukan lubang misterius yang diduga tercipta akibat benturan moncong pesawat.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Sulistyo mengatakan, lubang yang ditemukan berukuran cukup besar di dasar laut yang berjarak sekitar 1,9 mil dari lokasi ditemukannya ekor AirAsia.
"Penyelam menemukan lubang di dasar laut dalam kondisi telah tertutup tanah baru bercampur lumpur," kata Soelistyo, Minggu malam, 11 Januari 2015.
Lubang besar itu diduga tercipta karena benturan beras dengan bagian depan pesawat AirAsia QZ 8501.
"Tertutup bukan oleh karang, jadi itu diduga memang lubang baru," ujarnya. Lubang ditemukan secara tak sengaja oleh penyelam TNI AL saat tengah mencari lokasi pinger black box (kotak hitam) dan lokasi sayap serta badan AirAsia QZ5801 yang sebelumnya terdeteksi alat sonar dari Kapal Baruna Jaya.

Sumber : viva.co.id

9 Jan 2015

"Black Box" AirAsia QZ8501 Terdeteksi

"Black Box" AirAsia QZ8501 Terdeteksi

"Black Box" AirAsia QZ8501 Terdeteksi
"Black Box" AirAsia QZ8501 Terdeteksi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan, bentuk kotak hitam yang terdapat di dalam pesawat AirAsia QZ8501 sama seperti yang terdapat di pesawat Sukhoi Superjet100.

Pesawat Sukhoi itu pernah mengalami kecelakaan saat joyflight pada Mei 2012. "Bentuk dan ukurannya kebetulan yang ini sama dengan yang Sukhoi. Pabriknya sama buatan Amerika," kata investigator KNKT, FX Nurcahyo Utomo, di Lanud Iskandar, Kamis (8/1/2015). Ia menjelaskan, kotak hitam itu biasanya terdapat di sisi kanan ekor pesawat.

Ada dua bagian utama yang terdapat di dalamnya, yaitu flight data recorder (FDR) dan voice cockpit recorder (VCR). FDR dan VCR memiliki lapisan pelindung yang cukup tebal, dengan berat masing-masing 13 kilogram dan 11 kilogram. "Sedangkan, intinya semacam memory card dengan bentuk bulat berdiameter 10 sentimeter dan tebal 3 sentimeter," katanya.

FDR berfungsi merekam data penerbangan dengan durasi 25-40 jam. Adapun VCR berfungsi merekam percakapan pilot di dalam kokpit dan hanya mampu merekam selama 30 menit. "Kalau enggak ada apa-apa, data lama itu otomatis terhapus, yang lama akan hilang," katanya. Saat ini tim penyelam TNI Angkatan Laut tengah mencari keberadaan kotak hitam AirAsia QZ8501 setelah bagian ekor pesawat ditemukan di koordinat 03.36.31 Lintang Selatan dan 109.41.66 Bujur Timur di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1/2014) siang. Hari ini tim penyelam belum dapat mengangkat bagian ekor tersebut karena terhalang oleh arus kencang air laut.

Sumber : kompas.com

7 Jan 2015

Ariel Mengikuti Jejak Reza dan Lukman NOAH

Ariel Mengikuti Jejak Reza dan Lukman NOAH

Ariel NOAH sebagai vocalist band papan atas di negeri ini yang dulunya bernama PETERPAN, kehidupan hingar bingar yang selama ini dijalaninya seakan menjadi bagian hidupnya Ariel NOAH, lika-liku kehidupan yang telah ia lewati seakan telah cukup baginya, dari cafe- ke cafe panggung ke panggung masalah pribadi yang membuat dirinya beristirahat selama kurang lebih 2 tahun di rumah tahanan.

Dengan dukungan yang besar dari fans-nya yang di sebut Sahabat dan dukungan dari para rekannya diluar band maupun diluar itu, kini Ariel tetap bisa kembali berkarya dan membangkitkan semangat dibelantika musik tanah air ini.

Selama Ariel beristirahat para rekannya seperti Lukman dan Reza lebih dahulu mendapatkan hidayah untuk bisa memperdalam bidang agama bersama para Jema'ah Tabligh dan dimana disitu telah banyak juga artis/musisi terlebih dulu seperti Gito Rollies (alm), Dedi Stanzah (alm), Ray NineBall, Matta Band, dan masih banyak lagi.

Lukman lebih dahulu ikut bersama jema'ah tabligh lalu mengajak Reza, hingga Lukman harus pergi belajar ke India, Pakistan dan Bangladesh untuk memperdalamnya. Hingga kini Reza pun akan segera berangkat ke negeri tersebut dan memutuskan untuk keluar dari NOAH demi memperdalam ilmu agama.

Ariel Mengikuti Jejak Reza dan Lukman NOAH
Ariel Mengikuti Jejak Reza dan Lukman NOAH
Kini Ariel NOAH pun tertarik untuk mengikuti jejak Lukman dan Reza. Ariel telah mencoba ikut bersama para jema'ah selama 3 hari dan semoga tetap dapat memberikan karya dalam bermusik dan dapat menyampaikan dakwahnya dikomunitasnya dan yang lainnya, dan semoga istiqomah dan memjadi asbab hidayah bagi yang lain. Amiin.


Petugas Basarnas Tidur VS Anggota DPR, Lebih Lelah Mana?

Petugas Basarnas Tidur VS Anggota DPR, Lebih Lelah Mana?

Lebih dari satu minggu sudah tragedi AirAsia QZ8501 menyedot perhatian banyak orang. Pesawat yang jatuh di perairan Karimata itu memang membuat siapa saja berduka dan pedih. Apalagi kini masih banyak puluhan jenazah korban QZ8501 yang belum ditemukan.

Adalah tim gabungan Basarnas (Badan SAR Nasional), TNI (AL, AU, AD) dan sukarelawan yang bahu-membahu mengangkat puing-puing pesawat serta jenazah para korban. Tak hanya itu, mereka juga harus menemukan black box yang bakal membuka misteri kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia ini.

Kepiawaian tim Basarnas yang dengan cepat menemukan lokasi jatuhnya pesawat Airasia QZ8501 bahkan membuat banyak pihak takjub. Pujian pun akhirnya diberikan kepada tim Basarnas yang hanya butuh tiga hari untuk menemukan jenazah dan serpihan di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
Bahkan Presiden Joko Widodo dengan tulus memuji lembaga pemerintah non kementrian pimpinan Marsekal Muda F Henry Bambang Soelistyo tersebut.

Tentu saja pekerjaan menjadi tim Basarnas sangatlah tidak semudah yang kamu pikirkan. Di saat orang-orang menonton penuh harap, Basarnas harus rela terjun ke lautan yang dingin dengan kondisi cuaca buruk, jauh dari keluarga dan mencari para korban. Tak heran kalau Jokowi akhirnya memposting foto anggota Basarnas yang kelelahan hingga tertidur di akun Instagramnya.
Namun foto itu malah menjadi viral di internet!

Petugas Basarnas Tidur VS Anggota DPR, Lebih Lelah Mana?
Petugas Basarnas Tidur VS Anggota DPR, Lebih Lelah Mana?
Yap, sebuah meme kemudian beredar di internet di mana foto para anggota Basarnas yang tertidur lelah disandingkan dengan foto anggota DPR yang tertidur di gedung parlemen. Ada tulisan singkat 'Biarkan foto yang bicara' dari kedua tampilan berbeda ini. Tentu saja foto tersebut langsung meraih komentar beragam dari para netizens.

Tak sedikit yang membandingkan jika tim Basarnas ketiduran karena lelah bekerja sangat keras demi orang lain, para anggota DPR justru ada yang tertidur karena lelah saling adu pendapat, lelah liburan atau begadang menonton TV. Nah, kalau menurutmu, siapakah yang tampak lebih lelah di sini? 

Sumber : kapanlagi.com

6 Jan 2015

Suasana Ketika Pesawat AirAsia QZ8501 Masuk Awan Cumulonimbus

AirAsia QZ8501 Masuk Awan Cumulonimbus

Suasana Ketika Pesawat AirAsia QZ8501 Masuk Awan Cumulonimbus

Pesawat Airbus A320-200 AirAsia QZ8501 lenyap dari radar Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.17 WIB.

Analisis berkembang kuat ke arah faktor alam yang dahsyat dan tiba-tiba merupakan penyebab kecelakaan tragis itu. Namun kemungkinan lain, seperti human error dan technical failure tidak bisa diabaikan. Terkait faktor alam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan di wilayah penerbangan QZ 8501 pada Minggu (28/12/2014) pagi itu terdapat awan Cumulonimbus (CB).

Awan CB ini dalam fase matang, yakni bergerak ke atas dan ke bawah. Ketebalannya mencapai ketinggian 48 ribu kaki. Lantas apakah awan ini yang kemudian bisa mencelakakan pesawat modern Airbus yang dilengkapi peranti-peranti canggih itu? Apa dan seperti apa awan CB yang konon amat ditakuti para penerbang? Awan Cumulonimbus adalah awan yang terbentuk vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.

Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall.

Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan cumulonimbus terbentuk dari awan kumulus dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Ditakuti para penerbang karena awan ini bisa membuat mesin dan sayap pesawat dipenuhi es. Cumulonimbus juga terdiri tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan.

Terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik tornado.

Fenomena alam yang kerap terjadi akibat alam cumulonimbus antara lain timbulnya kilat (lightning) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es.

Sumber : tribunnews.com


5 Jan 2015

Komandan AL Amerika Menilai pasukan penyelam TNI AL 'gila'

Komandan AL Amerika Menilai pasukan penyelam TNI AL 'gila'

Komandan AL Amerika Dalam Mencari Pesawat AirAsia QZ5801
Komandan AL Amerika Dalam Mencari Pesawat AirAsia QZ5801

Lieutenant Commander US Navy, Greg Adams, menganggap pasukan penyelam elit TNI Angkatan Laut telah melakukan hal yang 'gila'. Kegilaan yang dia maksud karena dalam cuaca buruk dan ombak yang besar, mereka tetap diminta untuk turun ke bawah laut untuk mencari pecahan  pesawat AirAsia QZ 8501.

"Tadi saya sempat ngobrol sama Adam, katanya penyelam kamu gila disuruh menyelam dengan kondisi seperti itu (buruk)," kata Danlanal Banjarmasin Kolonel (P) Haris Bima kepada merdeka.com di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Senin (5/1).

Bima mengatakan, pasukan elit TNI AL sudah terlatih dalam menyelam di bawah laut. Apalagi, Kopaska, Denjaka, Taifibi sudah dikenal oleh TNI AL di semua negara.

"Saya bilang ke Adam, tidak apa-apa mereka terlatih."

Sementara ditemui tempat terpisah, Lieutenant Commander US Navy Greg Adams mengatakan, kondisi laut dalam proses evakuasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang tidak bagus. "Kondisi di tengah laut luas dan buruk, jadi sulit," kata Adam.

Seperti diketahui, pasukan elit TNI AL sudah melakukan penyelaman di bawah laut mencari jenazah, serpihan dan black box pesawat AirAsia QZ 8501 pada Minggu (4/1) pukul 07.30 WIB. Namun, mereka diberhentikan lantaran jarak pandang di bawah laut tak terlihat.

Sumber : merdeka.com

Kecanggihan Pesawat Beriev Be-200 Milik Rusia Dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501

Pesawat Beriev Be-200 Milik Rusia Dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501

Pesawat Beriev Be-200 Milik Rusia Dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501
Pesawat Beriev Be-200 Milik Rusia Dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501
Tim penyelamat dari Rusia ikut bergabung dalam pencarian korban AirAsia QZ8501 yang hilang di sebelah selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tim penyelamat asal Rusia tersebut mendatangkan dua pesawat, yakni Beriev Be-200 dan pesawat Ilyushin II-76.

Dari pesawat itu, Beriev Be-200 cukup menyita banyak perhatian karena kecanggihannya sebagai pesawat amfibi, mampu lepas landasdan mendarat di air. Kecanggihan pesawat tersebut sedikit banyak juga "menggoda" pemerintah untuk membelinya. Bentuk wilayah Indonesia, yang sebagian besar berupa perairan, dinilai mendesak untuk memiliki Beriev Be-200 yang merupakan pesawat multifungsi.

Lantas, seperti apa kecanggihan pesawat tersebut? Produk perusahaan Rusia, Beriev Aircraft Company, ini dirancang untuk menjalankan beragam tugas, sebagai pemadam kebakaran, menjalani fungsi SAR, patroli keamanan laut, hingga membawa penumpang ataupun kargo.
Harga per unitnya 40 juta dollar AS atau setara Rp 500 miliar. Pesawat ini mulai diperkenalkan pada 1989, dan Pemerintah Rusia memberikan izin produksi pada 8 Desember 1990. Pada 1991, pesawat ini diperkenalkan dalam pameran dirgantara internasional, Paris Air Show. Be-200 memiliki kapasitas angkut air hingga 12 ton (12.000 liter atau 3.170 galon) serta 72 penumpang.

Dalam catatan perjalanan tugasnya, Be-200 cukup "akrab" menangani kasus kebakaran hutan. Seperti pada 2007, Pemerintah Portugal menyewa pesawat ini untuk memadamkan api. Pesawat ini bekerja total selama 167 jam dengan membawa air dengan total mencapai 2.322 ton.

Pada tahun yang sama, pesawat ini juga disewa Pemerintah Yunani untuk menangani kebakaran hutan. Pemerintah Indonesia pun juga pernah menggunakan jasa pesawat ini pada 2006 guna memadamkan kebakaran hutan. Mengutip Wikipedia, Pemerintah RI menyewa pesawat ini selama 45 hari dengan biaya 5,2 juta dollar AS. Pemerintah saat itu pun kepincut untuk membeli pesawat ini. Namun sampai sekarang, rencana itu belum terealisasikan.

Sumber : kompas.com

Misteri Pesawat AirAsia QZ8501 dan Ratu Junjung Buih

Misteri Pesawat AirAsia QZ8501 dan Ratu Junjung Buih

Lokasi Penemuan AirAsia QZ8501
Lokasi Penemuan AirAsia QZ8501

Pencarian korban dan badan utama pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di laut Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, belum membuahkan hasil maksimal kendati memasuki hari ke-8.
Prakiraan titik perairan jatuhnya pesawat diketahui dan kedalaman air hanya 30 sampai 40 meter, namun body pesawat dan sebagian besar penumpang belum ditemukan.

Hingga hari ke-8 masa pencarian, baru 34 jenazah dan beberapa serpihan pesawat yang ditemukan. Padahal, pihak Badan SAR Nasional (BASARNAS) yang memimpin operasi pencarian dan evakuasi, melansir lebih 20 kapal perang, pesawat, helikopter serta sejumlah peralatan canggih sudah dikerahkan ke lokasi yang diduga jatuhnya pesawat.
Peralatan canggih yang digunakan di antaranya, Remotely Operated Vehicles (ROV) atau robot bawah laut, Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar dan Magneto Meter. Belum lagi bantuan kapal militer, pesawat dan helikopter asing yang disertai sejumlah peralatan berteknologi canggih. Sejumlah warga di daratan sekitar lokasi kejadian percaya, kejadian kecelakaan hingga sulitnya menemukan korban dan badan pesawat ini tak terlepas adanya makhluk gaib yang berada di perairan Karimata.

Satu per satu warga yang meyakini hal itu mendatangi Landasan Udara Iskandar, Bangkalan Bun yang difungsikan sebagai posko teknis utama pencarian. Sebut saja Gusti Kadran. Pria tua dengan jenggot putih, kopiah hitam emas dan membawa tongkat bermata itu datang ke Lanud Iskandar pada Minggu (4/1/2015) siang. Setiba di landasan, ia langsung menghadap Komandan Lanud Iskandar, Letnan Kolonel Penerbang Jhonson Hendrico Simatupang untuk meminta izin berdoa. Ia mengaku sebagai cucu keturunan ke-13 Kesultanan Kutaringin, Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah. Tak lama berselang, Gusti melafalkan doa-doa dan merapal dengan menadahkan kedua tangannya. Usai berdoa, Gusti mengutarakan maksudan tujuan dirinya berdoa.

Ia mengaku memanjatkan doa kepada Allah SWT di landasan udara karena merasa merasa terpanggil atas kesulitan yang ditemui tim BASARNAS dalam melakukan pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 di laut Karimata. "Saya selaku salah satu cucu Sultan Sukma Alamsyah yang bergelar Gusti Samudera, memohon ridho kepada Yang Maha Kuasa dan keberkahan leluhur-lehuhur kami, kesultanan yang ada di Pangkalan Bun ini, semoga nanti segala sesuatunya diberi kemudahan," ujarnya. "Saya menitikberatkan permohonan (doa) ini hanya kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi juga seluruh makhluk-Nya yang ada di sana. Sebab, makhluk-Nya ini (diharapkan) bisa menerima dan mengikhlaskan dan bertoleransi, meskipun ini sulit karena sebetulnya kita beda alam," imbuhnya. Gusti meyakini kejadian jatuhnya pesawat dan sulitnya menemukan bangkai pesawat ini tak terlepas adanya 'penghuni' di Laut Karimata.

Ia menyebut nama penghuni laut Karimata dengan sebutan Ratu atau Putri Junjung Buih. "Kalau di daerah Jawa ada Ratu Roro Kidul, kalau di Kalimantan ada yang namanya Ratu Junjung Buih. Itu ada hubungannya dengan di sana. Selain itu, karena di sini daerah kesultanan, tentunya tidak terlepas dengan adat istiadat dan budaya," kata Gusti. Ia mengaku sudah kontak batin dengan penunggu laut Karimata saat prosesi doa dan melapal tersebut. Ia berharap ada hasil positif. "Meskipun nanti ada yang belum sesuai dengan kita inginkan, yah memang seharusnya bisa langsung ke lokasi, karena itu justu yang jauh lebih penting," ungkapnya. Gusti mempersilakan tak masalah dengan pihak lain yang ragu adanya keterkaitan kejadian pesawat AirAsia QZ8501 ini dengan makhluk gaib di Laut Karimata.

Ia yakin adanya alam nyata dan alam gaib karena juga disampaikan dalam Surat Al-Baqarah. "Memang terkadang di sini cuaca cerah. Tapi, kita jangan mengandalkan kekuatan manusia. Manusia hanya berencana dan berusaha, tetapi tetap yang menentukan yang di sana (Tuhan)," ucap Gusti. "Yang lebih penting, kita tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan alam nyata saja, tapi perlu mengadalkan kekuatan gaib. Karena ini lebih dominan yang menguasai alam ini. Yah mereka (penunggu laut Karimata) lebih dulu dari kita. Terus terang saja, mereka lebih tua dari kita ini," sambungnya. Ia mengharap semua pihak memetik pelajaran atas kejadian ini untuk tetap mennghormti dan menghargai nilai dan kepercayaan masyarakat suatu daerah. "Iya ada (ritual) seperti ini kalau ada kejadian serupa. Meskipun di sini daerah kesultanan, kami selalu menjunjung tinggi hal itu. Artinya, keyakinan itu jauh lebih penting dan diutamakan. Mudah-mudahan, insya Allah hari ini dimudahkan," tukasnya.

Letkol (Pnb) Jhonson Hendrico Simatupang mengatakan, pencarian pesawat AirAsia yang dilakukan tim gabungan ini mempertimbangkan seluruh aspek, termasuk keyakinan dan kearifan lokal. Karena itu, dirinya terbuka menerima kehadiran Gusti Kandar yang ingin membantu dengan cara berdoa di lanudnya. "Semua aspek dipertimbangkan. Namanya kita hidup di dunia ini, selain dunia nyata ini ada dunia lain. Tapi, Pak Gusti Kadran itu memang keturunan kesultanan di sini. Saya tanya Anda, apa Anda percaya tidak?" ujar Jhonson. Sementara itu, Pangeran Muasjidinsyah yang merupakan anak Sultan ke-XIII Kesultanan Kutaringin menyarankan, pihak BASARNAS selaku pimpinan pencarian untuk melibatkan masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di pesisir sekitar jatuhnya pesawat. "Jangan lupa dengan jasa para nelayan. Mereka juga rakyat Indonesia. Mereka ini juga lahir dan mencari penghidupan di sana. Kenapa tidak dilibatkan," kata Muasjidinsyah.

Pangeran Muasjidinsyah yang dikenal dengan panggilan Ama tersebut juga menyarankan, agar tim pencari tidak melupakan adat istiadat yang ada di Kalimantan, seperti yang menggunakan ritual adat dalam setiap kegiatan di laut. Ia menegaskan, dirinya menginginkan operasi pencarian jenazah dan badan pesawat QZ8501 bisa berhasil. Namun, ia pun mengingatkan agar semua pihak tetap menjaga kearifan lokal. "Jadi, kesemuanya harus seimbang, teknologi, religi dan doa, juga adat istiadat. Mudah-mudahan kalau semua cara sudah dicoba, badan pesawat dan seluruh jenazah bisa ditemukan," ujarnya. Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, juga mempercayai adanya 'penunggu' di lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Karena itu, ia menyampaikan perlunya ritual larungan di titik pencarian untuk membantu menemukan jenazah dan body pesawat.

"Di laut ada makhluk yang menjaga. Jadi mereka meminta ijin agar yang menjaga laut membantu menemukan badan pesawat Air Asia QZ8501," kata Ujang. Ujang selaku bupati mengaku telah meminta kepada kelompok nelayan tradisional yang berasal dari pesisir Teluk Kumai untuk membantu proses pencarian. Direncanakan, 15 nelayan tradisional dengan tiga perahu nelayan ukuran besar yang bisa menahan laju gelombang laut akan ke titik pencarian pada Sabtu (3/1/2014) dini hari ini. Mereka akan melakukan pencarian korban dan badan pesawat dengan melakukan ritual larungan terlebih dahulu.

"Mereka bukan orang biasa. Bahkan biasa menyelam di kedalaman 50 meter. Mereka sering menimbulkan kapal besar yang tenggelam. Saya meyakini mereka untuk bisa menemukan badan pesawat," ujarnya. Menurutnya, ritual larungan dilakukan nelayan atau warga sebelum melakukan penyelaman. Prosesi ritual larungan dilakukan dengan cara memberi sejumlah makanan sesajian untuk penguasa laut setempat. Sesajian itu di antaranya telur ayam kampung yang dirabun, beras kuning di laut, ayam kampung yang dirabun, gaharu serupa dupa dan tembakau linting. Ujang mengaku pernah mencoba ritual ralungan tersebut saat kapal tongkang miliknya terjebak di lumpur laut Karimata.

Dan hasilnya ternyata berhasil. "Saya coba tarik menggunakan tugboat pakai tali sleink yang terbuat dari baja, tapi tidak bisa. Setelah dibantu mereka, lalu ritual, ternyata enteng banget dan kapal saya langsung bisa meluncur. Masyarakat di sini juga tahu," tuturnya. Komandan Kodim 1014 Pangkalan Bun, Letnan Kolonel (Inf) Suparman pada Sabtu (3/1) siang sudah mendatangkan seorang warga dari Sungai Umbang, Asri Izam ke Posko Evakuasi Pesawat QZ8501 di Pelabuhan Kumai. Asri dikenal warga sebagai orang yang punya kemampuan membantu pencarian kapal hingga pesawat yang 'disembunyikan' di bawah laut Karimata. "Itu (lokasi pesawat) masih tertutup. Namanya alam, ada yang gaib. Harus percaya. Makhluk gaib juga ciptaan Allah," kata Suparman. Menurut Suparman, pengetahuan masyarakat lokal tidak boleh diremehkan. Apalagi, justru nelayan lokal yang awal kali memberikan informasi tentang dugaan lokasi jatuhnya pesawat. Sesajian di atas tiga tampah pun terhampar di meja posko.

Di atas tampah terdapat t Sejumlah telur ayam kampung yang dirabun, beras kuning di laut, ayam kampung yang dirabun, gaharu serupa dupa hingga tembakau linting terhampar di atas tiga tampah beralas kain putih bertuliskan 'Lam Alif'. Lima bendera dari kertas minyak tertancap di atas makanan sesajian itu Sesajian di atas tiga tampah pun terhampar di meja posko. "Ini kepercayaan ninik datuk laut supaya mereka bisa memberi keterangan," ujar Asri Izam. Rencananya, ritual ralungan yang digagas Dandim ini akan dilaksanakan di laut Karimata pada Minggu (4/1/2014) menjelang tengah malam. Seorang warga Pangkalan Bun bernama Mudatsiruddin juga mendatangi Lanud Iskandar pada Jumat (2/1/2014). Pria yang sudah tinggal 17 tahun di Pangkalan Bun datang ke Lanud Iskandar bersama seorang ustad asal Pondok Cabe, Tangerang, Banten.

Mudatsiruddin mengaku sudah banyak warga yang bercerita padanya tentang kemistisan Laut Karimata. "Kalau saya mengisi pengajian, banyak ibu-ibu yang cerita kemistisan laut di Kumai," ujarnya. Dari warga, ia mendapatkan cerita adanya makhluk halus yang menunggu laut tersebut. Makhluk tersebut kerap menganggu, baik nelayan atau pesawat yang terbang di atas perairan tersebut. Dan saat terjadi kecelakaan kapal, perahu atau pun pesawat, warga pun menggelar ritual ralungan. "Ada saja ibu-ibu yang cerita seperti itu, mereka cerita banyak tentang mahkluk halus yang menganggu nelayan," ujarnya. Meski begitu, ia mengharapkan masyarakat tidak mempercayai begitu saja karena bisa syirik. "Supaya tidak syirik," pintanya.

Sumber : tribunnews.com

Presiden Jokowi Perintah Langsung Kapal Baruna Jaya Berangkat Cari AirAsia

Presiden Jokowi Perintah Langsung Kapal Baruna Jaya Berangkat Cari AirAsia

Kapal Baruna Jaya Cari AirAsia QZ8501
Kapal Baruna Jaya Cari AirAsia QZ8501

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan, keikutsertaan kapal riset Baruna Jaya 1 (BJ1) mencari pesawat AirAsia QZ8501 merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo.

Unggul yang mengunjungi Puskodal Operasi KR Baruna Jaya BPPT di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa keikutsertaan kapal BJ1 atas perintah langsung Presiden Joko Widodo. "Selain itu, ekspedisi BJ1 ini juga sebagai bentuk partisipasi BPPT dalam memberikan solusi teknologi, dan investigasi mengenai lokasi jatuhnya pesawat AirAsia," katanya.

Kapal riset BJ1, ia mengatakan, merupakan sebuah wahana yang bisa digunakan untuk bermacam keperluan, antara lain untuk mencari obyek bawah laut, seperti kapal dan pesawat tenggelam. Kapal tersebut juga bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami hingga untuk survei potensi kekayaan alam di dasar laut. "Sebenarnya, fungsinya banyak, tergantung alat yang dimiliki dan misi yang diemban," ujar dia.

Keunggulan Kapal Baruna Jaya, menurut dia, terletak pada peralatan yang dimiliki, seperti multibeam echo sounder yang dapat mendeteksi benda di bawah laut. Selain itu, terdapat sonar untuk memastikan, dan magnetometer untuk membedakan antara logam atau gundukan biasa. "Pada ekspedisi ini, Baruna Jaya bekerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki ROV (remotely operated vehicle) untuk membantu memastikan prediksi posisi badan pesawat AirAsia," ujar dia. 

Sebelumnya, kapal riset Baruna Jaya membantu operasi SAR untuk mengidentifikasi lokasi reruntuhan Jembatan Kutai Kertanegara yang ambruk, mencari Kapal Feri Bahuga yang tertabrak tangker, serta membantu pencarian pesawat Adam Air di Selat Makassar di kedalaman 2.000 meter di dasar laut.

Sumber : kompas.com