31 Des 2014

Pasangan Penumpang AirAsia QZ8501 Yang akan Menikah Tahun Depan

Pasangan Penumpang AirAsia QZ8501 Yang akan Menikah Tahun Depan

Pasangan Penumpang AirAsia QZ8501 Yang akan Menikah Tahun Depan
Di antara 155 penumpang yang berada di pesawat maskapai AirAsia QZ8501, ada sepasang kekasih yang telah bertunangan. Keduanya berencana menikah tahun depan. Mereka yakni Ruth Natalia M Puspitasari dan Bob Hartanto Wijaya. "Saya terkejut, karena mengetahui anak saya naik AirAsia," kata ayah Ruth, Suyanto, Selasa (30/12/2014).

Dia menjelaskan, Ruth memang akan berlibur ke Singapura dengan Bob. Liburan itu sudah direncanakan, sekaligus sebagai kado ulang tahun untuk Ruth yang ke-26. Putrinya itu ulang tahun pada 20 Desember 2014. Suyanto mengaku tidak sempat mengantar anaknya ke Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Sebelum berangkat, ia hanya berhubungan lewat telepon seluler, hingga akhirnya ada kabar jika Pesawat AirAsia QZ8501 yang ditumpangi anaknya belum diketahui keberadaannya. Pria yang tinggal di Kecamatan Wlingi, Blitar itu mengatakan mengaku sedih dan bingung. Sebab sampai kini ia belum juga mengetahui kondisi anaknya.

Telepon seluler anaknya juga tidak bisa dihubungi. Suyanto berharap, keberadaan pesawat itu segera diketahui dan seluruh penumpangnya ditemukan dalam kondisi selamat. Ia mengaku akan terus memantau perkembangan pencarian pesawat tersebut lewat televisi. Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang setelah melakukan kontak terakhir pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 06.17 WIB. Seharusnya, pesawat tersebut mendarat di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat atau pukul 07.30 WIB.

Di dalam pesawat tersebut diketahui terdapat 155 penumpang dan 7 kru. Saat ini baik Basarnas, TNI, dan masyarakat setempat serta pasukan bantuan dari sejumlah negara tetangga diturunkan untuk mencari pesawat yang diduga hilang kontak saat melewati Laut Jawa, antara Belitung Timur dan Kalimantan. Basarnas memperluas area pencarian menjadi 13 titik.

Sumber : liputan6.com

47 Penyelam Menyisir Tempat Penemuan Pesawat AirAsia QZ8501

47 Penyelam Menyisir Tempat Penemuan Pesawat AirAsia QZ8501

47 Penyelam Menyisir Tempat Penemuan Pesawat AirAsia QZ8501
Setelah petugas SAR gabungan menemukan serpihan dan jasad korban Pesawat AirAsia QZ8501, evakuasi dilanjutkan dengan penyelaman ke lokasi sekitar penemuan.
Tim penyelam pun sudah tiba di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim penyelam yang berjumlah 47 personel dari TNI AL sudah tiba di Pangkalan Bun. Alat selam lengkap untuk keperluan evakuasi juga ikut dibawa. "Kami total 47 personel. Lengkap dengan peralatan selam," kata Komandan Unit 3 Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL Letnan Satu Aang ZM di Pangkalan Bun, Rabu (31/12/2014).

Aang menjelaskan, 47 personel merupakan gabungan dari berbagai satuan TNI AL. Satuan penyelam 13 personel, Denjaka 14 personel, Intai Amfibi 7 personel, dan Komando Pasukan Katak 14 personel. Seluruh personel sudah siap melakukan penyelaman. "Kami sudah siap melakukan penyelaman hingga kedalaman lebih dari 50 meter," terang Aang.
Hanya, pihaknya belum bisa melakukan penyelaman hari ini. Sebab, seluruh tim yang akan melakukan penyelaman harus memetakan kembali lokasi pasti evakuasi. "Kita tidak hari ini. Hari ini kita briefing dulu karena kita belum cek lokasi. Nanti akan menggunakan KRI Bung Tomo untuk melakukan evakuasi," tandas dia.

Hingga saat ini, Basarnas gabungan telah menemukan sejumlah benda dan serpihan yang diduga merupakan bagian dari Pesawat AirAsia QZ8501. Temuan itu berada di daerah Sektor V pencarian, yakni di bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim juga telah mengevakuasi 6 jenazah dan telah berada di kapal yang dibawa menuju Pangkalan Bun. Rencananya jenazah akan diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya, Jawa Timur untuk proses identifikasi oleh Tim Dissaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB.

Sumber : liputan6.com

40 Jasad Korban Pesawat AirAsia Ditemukan40 Jasad Korban Pesawat AirAsia Ditemukan

40 Jasad Korban Pesawat AirAsia Ditemukan

40 Jasad Korban Pesawat AirAsia Ditemukan
40 Jasad Korban Pesawat AirAsia Ditemukan
Juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir, menyatakan kapal perang Indonesia sudah menemukan lebih dari 40 mayat dari laut yang saat ini menjadi lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501.
Pesawat ini hilang kontak sejak Ahad, 28 Desember 2014. (Belakangan berita ini sudah dibantah: Kadispenal Bantah Penemuan 40 Korban Air Asia) "Berdasarkan radio angkatan laut, telah dilaporkan bahwa kapal perang Bung Tomo telah mengambil 40 mayat dan jumlah ini terus berkembang. Mereka sangat sibuk sekarang," kata Manahan Simorangkir seperti yang disitir kantor berita AFP di Jakarta, Selasa, 30 Desember 2014.

Sebelumnya, hingga siang tadi, TNI AU menemukan sekitar delapan tubuh manusia dan serpihan pesawat Air Asia saat menyisir perairan Selat Karimata sebelah barat.
Temuan ini didapat ketika Hercules Alpha 1319 yang terbang di ketinggian 500 kaki atau sekitar 150 meter di atas permukaan laut. "Ada sekitar tujuh sampai delapan (mirip) orang," ujar kopilot Hercules C130, Letnan Satu Penerbang Erwin Tri Prabowo, di kokpit pesawat, Selasa, 30 Desember 2014.

Pantauan Tempo yang ikut dalam penyisiran itu, terlihat benda mirip tubuh manusia yang hanya bercelana pendek hitam dengan posisi telungkup sekitar pukul 16.00 Wita.
Tri mengatakan, ia melihat tiga dari delapan jasad itu dalam posisi bergandengan tangan. "Lalu ada satu lagi posisinya di bawah pesawat Air Asia, jadi tak sempat difoto," kata dia. Titik koordinat temuan itu di S-03"56.388' dan E-110"29.987'. "Sudah kami sampaikan pada KRI Budi Utomo agar segera mengevakuasi."

Permukaan Laut) Selain dugaan tubuh manusia, ditemukan juga beberapa benda yang mirip serpihan pesawat Air Asia dan pelampung.
Pantauan Tempo, benda-benda tersebut berwarna oranye, merah, dan putih. Adapun, benda-benda tersebut ditemukan di titik koordinat 03"53.851'-E 110"34.928', kurang-lebih 10-20 km dari lokasi QZ8501 hilang kontak.
Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat hilang kontak dengan menara pengawas di sekitar Tanjung Pandan, Belitung Timur. Pesawat membawa 155 penumpang dan 7 awak

Sumber : tempo.co

Serpihan Pesawat AirAsia Ditemukan

Serpihan Pesawat AirAsia

Serpihan Pesawat AirAsia Ditemukan

Badan SAR Nasional memastikan bahwa serpihan yang ditemukan di perairan sebelah barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, adalah pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi.
Basarnas memastikan hal tersebut berkat temuan tiga benda yang dipastikan milik pesawat tersebut.
"Kita temukan aspirator assembly yang sama dengan yang dimiliki pesawat AirAsia," ujar Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo saat jumpa pers di kantor pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Soelistyo mengatakan, aspirator assembly/slide craft (P/N 60322-105) memiliki kesamaan dengan pesawat AirAsia QZ8501. Basarnas telah menghadirkan teknisi AirAsia untuk memastikan bahwa alat tersebut merupakan bagian dari pesawat AirAsia.
"Serpihan dari pesawat yang sampai sekarang ini barangnya sudah di-firm (dipastikan) tim AirAsia dan dibawa ke Pangkalan Bun," ucap Soelistyo.
Selain itu, tim gabungan juga menemukan sebuah koper kecil berwarna biru yang diduga milik penumpang AirAsia QZ8501. Ditemukan pula alat bernama resevoir slide craft yang dipastikan milik pesawat AirAsia yang hilang tersebut.

Sumber : kompas.com

29 Des 2014

Keluarga Penumpang Pesawat AirAsia Berkumpul di Bandara untuk Menunggu Kabar

AirAsia QZ8501

Seorang wanita berduka untuk kakaknya dan keluarganya.
Dua gadis remaja mencari orang tua mereka. Seorang wanita berharap tunangannya masih hidup. Mereka adalah salah satu keluarga penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501 yang berkumpul di bandara di wilayah tersebut, berharap bahwa keluarga mereka aman.
Pesawat yang membawa 162 orang hilang Minggu pagi perjalanan dari Surabaya ke Singapura.
Oei Endang Sulsilowati dan putrinya tiba di Juanda Internasional Aiport di Surabaya mencari berita kakaknya, Oei Jimmy Sentosa Winata, istri dan putra mereka 13 tahun dan putri 9 tahun. "Kami melihat apa yang terjadi di televisi, dan kami datang ke sini untuk mencari tahu apa yang terjadi," kata Sulsilowati.

Keluarga kakaknya pergi ke Jepang melalui Singapura, katanya. "Aku tahu tentang kejadian ini dari menonton TV dan mencoba untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari keluarga saya.
Tapi saudara saya pernah terbang dengan AirAsia, jadi aku tetap tenang. Kemudian seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka melihat namanya di TV.
"Lalu aku melihat hal itu," katanya.
"Kami hanya menunggu berita" Sekarang mereka hanya menunggu.
"Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan," katanya.

"Kami hanya menunggu berita."

Dua siswi remaja itu tiba di Juanda International dini hari.
Menurut kerabat dan pejabat sekolah yang bepergian dengan anak-anak, mereka adalah teman yang orang tuanya berada di penerbangan.
Orang tua yang bepergian ke Singapura untuk menghabiskan tahun baru dengan putri mereka. Penerbangan yang pernah tiba, sehingga anak-anak pergi ke Surabaya untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan orang tua mereka.
Mereka duduk di meja dikelola oleh pejabat AirAsia, tampak hilang dan bingung, karena mereka menunggu informasi.

Di Bandara Changi di Singapura, Louise Sidharta mengatakan Channel NewsAsia tunangannya dan keluarganya berada di pesawat.
"Ketika saya sedang dalam perjalanan ke bandara, saya mendengarkan radio dan mereka mengatakan pesawatnya hilang," katanya.
"Ini seharusnya menjadi liburan terakhir dengan keluarganya" sebelum pernikahan, katanya. Indonesia adalah jauh yang paling terpukul dalam misteri ini karena 149 dari 155 penumpang dari negara itu. Surabaya merupakan pusat krisis.
CEO Grup AirAsia Tony Fernandes dan pendiri terbang di akhir Minggu malam.

"Ini luar biasa"

Kata-kata pertamanya pada konferensi pers: "Kami sangat terpukul dengan apa yang terjadi, itu sulit dipercaya.
"Perhatian kami saat ini adalah untuk kerabat dan keluarga terdekat - tidak ada yang lebih penting bagi kami, bagi keluarga awak kami, dan bagi keluarga para penumpang."
Pada Senin pagi, ia diberitahu keluarga di balik pintu tertutup.
Tidak diketahui apa yang dia katakan.
Staf AirAsia telah mengambil keluarga dari Juanda International ke dekat Ibis Hotel untuk menjaga mereka bersama-sama dan, kritis, untuk menjaga mereka informasi.
Banyak anggota keluarga shock. Mereka berlinang air mata, kelelahan, bingung dan takut. Beberapa berduka; lain memancarkan keputusasaan murni.
Anak-anak di antara mereka, dalam beberapa kasus jelas terlalu muda untuk memahami apa yang terjadi.
"Aku harus pergi dengan mereka tapi saya dibatalkan dua minggu yang lalu karena saya memiliki sesuatu untuk dilakukan," salah satu relatif penumpang mengatakan, terisak-isak, menurut terjemahan oleh Channel NewsAsia.
Berbicara di Bandara Internasional Juanda, relatif - yang namanya tidak diberikan - kata, "Pagi ini sebelum aku pergi untuk berdoa, salah satu dari mereka menelepon saya dan bercanda berkata," Sampai jumpa di tahun baru dan selamat tinggal selamanya.
"Itu saja, dan kemudian kabar buruk datang."

"Kami masih memiliki harapan"

William Kai, menunggu di Surabaya untuk berita saudaranya iparnya dan tiga saudara lainnya yang berada di dalam pesawat itu, kata dia berharap pesawat akan segera ditemukan, menurut BBC.

"Penerbangan ini dari Surabaya ke Singapura, sehingga tidak seperti itu hilang di Samudera Hindia," katanya.
"Hanya saja ada."
Jadi harus lebih mudah untuk menemukan."
Dia juga mengatakan dia tidak menyerah harapan untuk kembali aman kerabatnya.
"Kami masih memiliki harapan," katanya.
"Kita tidak bisa kehilangan harapan."

Kerugian akan dirasakan di seluruh dunia. Sementara hampir semua orang di pesawat adalah dari Indonesia, ada juga tiga warga Korea Selatan, satu Malaysia, co-pilot Perancis, satu warga Inggris dan satu Singapura, kata maskapai.
Enam belas penumpang adalah anak-anak dan satu bayi.
Inggris nasional eksekutif energi Indonesia yang berbasis Choi Chi Man, dan warga negara Singapura adalah putri 2 tahun lamanya, Zoe, Channel NewsAsia dilaporkan. Nama mereka adalah pada manifest penerbangan yang dirilis oleh maskapai penerbangan.
Airline janji untuk membantu keluarga melalui 'mimpi buruk' Sunu Widyatmoko, CEO AirAsia Indonesia, mengatakan perusahaan "Prioritas utama adalah menjaga keluarga penumpang kami dan rekan informasi tentang perkembangan terbaru."
"Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mendukung mereka sebagai penyelidikan terus berlanjut dan telah memobilisasi tim dukungan untuk membantu mengurus kebutuhan mendesak mereka, termasuk akomodasi dan pengaturan perjalanan," katanya.
Fernandes menulis di Twitter untuk menghibur keluarga dan menawarkan lebih banyak informasi. "Saya tersentuh dengan dukungan besar, terutama dari sesama penerbangan saya," tulisnya.
"Ini adalah mimpi buruk yang tidak berhenti."

Sumber : CNN

Pesawat AirAsia Hilang Dilaut

Pesawat AirAsia Hilang Dilaut

Pesawat AirAsia Hilang Dilaut
Air Asia QZ 8501
Badan SAR Nasional (Basarnas) mencurigai Pesawat Air Asia QZ 8501 tujuan Surabaya-Sungapura hilang di atas perairan.
"Dicurigai hilang di laut, maka kita ke sana," kata Kepala Basarnas Jakarta Sutrisno, di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (28/12/2014).
Saat ini, kata Sutrisno pihaknya masih melakukan pemantauan udara, belum melakukan pencarian.
Menurut Sutrisno, pihaknya belum memastikan penyebab hilangnya kontak Air Asia.
Jika jatuh, Emergency Locator Tramsiter (ELT) pesawat tersebut seharusnya berbunyi.
Kalaupun tidak, pihaknya akan mencari tempat terdekat yang bisa dijadikan tempat pesawat tersebut mendarat.
“ELT itu pasti berbunyi jika kena benturan keras atau masuk ke air.
Tapi sampai sekarang tidak terdeteksi.
Kalau pesawat itu tidak landing di singapur, kita cari kemana. jadi kita belum berasumsi apa-apa,” ujar Surtisno.
Pesawat AirAsia QZ 8501 yang lepas landas dari Bandar Juanda Surabaya menuju Singapura pada pukul 05.36 WIB hilang kontak pada pukul 06.18 WIB.
Pesawat dinyatakan hilang kontak saat berada di posisi antara Tanjung Pandan dan Pontianak.

Sumber : okezone.com

Daftar Kru AirAsia Surabaya Singapura Yang Hilang

Daftar Kru AirAsia Surabaya Singapura Yang Hilang

Kementerian Perhubungan memastikan pesawat AirAsia QZ 8501 dari Surabaya ke Singapura hilang kontak, Minggu (28/12/2014).
Pesawat yang berangkat pukul 05.35 itu dijadwalkan mendarat di Singapura pukul 08.30 atau pukul 07.30.
Dari informasi yang dikumpulkan, jumlah penumpang dewasa sebanyak 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi.
Jumlah bagasi yang tercatat sebanyak 106 koli dengan berat total 1.305 kg.

AirAsia QZ 8501
AirAsia QZ 8501

Adapun data awak pesawat adalah sebagai berikut:

Pilot : Capt Irianto
First Officer : Emmanuel Plesel.
Senior Fight Attendant : Wanti Setiawati
Flight Attendant : Khairunisa Haidar Fauzi
Flight Attendant : Oscar Desano
Flight Attendant : Wismoyo Ari Prambudi
Teknisi : Saiful Rakhmad

Hingga kini, belum bisa mengonfirmasi pihak AirAsia.
Namun, Direktur Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo mengatakan pihaknya akan memberikan keterangan resmi sehubungan dengan hilangnya AirAsia.
Sementara itu mengutip data penerbangan dari Flightradar, pesawat AirAsia yang hilang adalah Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-AXC. Selama ini, AirAsia memiliki reputasi keselamatan yang baik, termasuk ketepatan waktu terbang.

Sumber : kompas.com

24 Des 2014

RINADA MOVE ON DENGAN KARYA NYATA

RINADA MOVE ON DENGAN KARYA NYATA

Penyanyi fenomenal asal kota Kembang ini ingin Move On dari kasus yang menyeret – nyeret namanya soal video porno berseragam PNS baru-baru ini.
Sebagai musisi dirinya ingin menciptakan karya di dunia musik tanah air. Berencana mendirikan Music Lounge The Altitude Entertain, Rinada merasa inilah karyanya yang ia dedikasikan untuk para musisi Indonesia yang berasal dari Bandung.
Rinada
Rinada

Mojang Bandung ini menyatakan, mimpi tersebut berawal dari fakta Kota Bandung sebagai barometer musik. Kemudian Rinada menjawabnya dengan karya, terlebih memiliki jiwa sebagai musisi. “Kita naikan karya karya musik dari Kota Bandung.

Alhamdulillah sudah dapat tempatnya. Memang belum selesai dibangun, mudah-mudahan dalam waktu satu setengah tahun mendatang sudah selesai dibangun,” jelasnya. Rinada juga menambahkan, ia ingin Move ON dari kasus yang pernah menjeratnya. Dirinya ingin kembali berkonsentrasi dan berkaya di dunia musik yang dicintainya.

“Move on dari kasus yang kemaren. Membuat sesuatu karya yang berhubungan dengan entertaint karena saya seorang musisi dari Kota Bandung. Jadi akan membuat suatu karya untuk Bandung yang salah satunya akan membuat karya seni seperti membuat tempat launch music entertaint dimana disitu disimpan patung lilin musisi Kota Bandung,” ujar Rinada. Rencananya, Rinada akan membuat patung lilin para musisi asal kota Bandung seperti Nike Ardila dan menyimpannya di Music Lounge tersebut.

RINADA BANGUN MUSIC LOUNGE

RINADA BANGUN MUSIC LOUNGE

Di sela kasus foto mesum ‘PNS’ Bandung, Rinada membangun Music Lounge Artis Bandung. Tempat tersebut nantinya akan menyimpan memorabilia musik dan musisi ternama Indonesia. Music Lounge tersebut dibangun di The Altitude Regitha Setiabudi Apartemen Jalan Setiabudhi-Lembang KM 12 No 21-23 Bandung.
Rinada
Rinada

Menurut mantan istri Andhika ‘The Titans’, Music Lounge tersebut dibangun di lahan seluas 2.500 meter persegi. Nantinya music lounge tersebut akan dihiasi alat musik, seperti gitar, drum, bass, perkusi. Bahkan rencananya, Rinada akan membangun patung lilin musisi ternama Indonesia. Salah satu yang akan dibangun yakni mendiang Nike Ardila. “Saya melihat semua ini dengan hal positif. Move on dari kasus yang kemaren. Membuat sesuatu karya yang berhubungan dengan entertaint karena saya seorang musisi dari Kota Bandung. Jadi akan membuat suatu karya untuk Bandung,” ujar Rinada, Sabtu (22/11/2014).

Penyanyi rock ini juga berharap Music Lounge tersebut bisa menaikan karya-karya musisi dari Kota Bandung sebagai barometer musik. “Kita naikan karya karya musik dari Kota Bandung. Alhamdulillah sudah dapat tempatnya. Memang belum selesai dibangun, tapi mudah-mudahan dalam waktu satu setengah tahun mendatang sudah selesai dibangun,” terangnya. Rencananya setiap bulan di tempat tersebut akan digelar event musik konser berkelas internasional dari artis terbaik Kota Bandung, Indonesia, bahkan dunia. “Nanti juga kami akn menyajikan hidangan pilihan terbaik dengan pelayanan berkualitas. Kita berada di Kota Bandung yang benar-benar juara. Saya ingin mengembalikan Bandung sebagai kota kuliner, barometer musik, perkembangan trend anak muda, tandasnya.

Rinada Berhasil Wujudkan Mimpi

Rinada Berhasil Wujudkan Mimpi

Setelah lama menyimpan mimpi, artis cantik Rinada mulai berhasil mewujudkannya. dengan membangun Music Lounge Artis Bandung. Tempat menyimpan memorabilia musik dan musisi ternama Indonesia itu dibangun di The Altitude Regitha Setiabudi Apartemen Jalan Setiabudi No 21-23 KM12 Kota Bandung. Lokasi seluas 2.500 meter persegi itu akan dihiasi alat musik, seperti gitar, drum, bass, perkusi. Bahkan, wanita yang sempat heboh karena berfoto syur mengenakan seragam PNS ini mengatakan tidak menutup kemungkinan akan dibangun patung lilin musisi ternama Indonesia, diantaranya mendiang Nike Ardila atau artis-artis ternama lainnya. “Ini sebagai Rinada menjawab semua hal yang lalu dengan hal positif.
Rinada Berhasil Wujudkan Mimpi
Rinada & Ibunya Nike Ardila

Move on dari kasus kemarin dan mohon maaf kepada PNS Pemkot Bandung,” ujar Rinada saat mengenalkan tempat tersebut, Sabtu (22/11/2014). Saat itu Rinada didampingi Ray Nineball (Bandung Barometer Musik), Elke dari The Altitude Regitha Setiabudi Apartemen, dan ibunda Nike Ardila. Menurutnya, membuat sesuatu karya yang berhubungan dengan entertain karena saya seorang musisi dari Kota Bandung. Jadi akan membuat suatu karya untuk Bandung yang salah satunya akan membuat karya seni seperti membuat tempat launch music entertaint dimana disitu disimpan patung lilin musisi Kota Bandung,” ujar Rinada, Sabtu (22/11/2014).

Lady Rocker Bandung ini menyatakan, mimpi tersebut berawal dari fakta Kota Bandung sebagai barometer musik. Kemudian Rinada menjawabnya dengan karya, terlebih memiliki basic sebagai musisi. “Kita naikan karya karya musik dari Kota Bandung. Alhamdulillah sudah dapat tempatnya. Memang belum selesai dibangun, mudah-mudahan dalam waktu satu setengah tahun mendatang sudah selesai dibangun,” jelasnya.

Rinada memastikan, The Altitude Regitha Setiabudi Apartemen akan mengakomodir para pelaku musik, penggemar, dan penikmat musik karena dilengkapi fasilitas khusus untuk menikmati suasana Kota Bandung. Rencananya setiap bulan akan dihangatkan suguhan event musik konser berkelas internasional dari artis terbaik Kota Bandung, Indonesia, bahkan dunia. “Nanti juga pengunjung bisa menikmati hidangan pilihan terbaik dengan pelayanan berkualitas. Kita berada di Kota Bandung yang benar-benar juara. Kembalikan Bandung sebagai kota kuliner, barometer musik, perkembangan trend anak muda. Bandung sangat dikenal kreatif dan unik,” tandasnya.

Reza & Lukman NOAH Saat Mendalami Agama

Foto Reza dan Lukman NOAH Saat Mendalami Agama

Walau mengejutkan, hengkangnya Reza dari NOAH demi fokus mendalami agama memang harus dihargai. Namun bagi sebagian fans, keluarnya Reza ini sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak beberapa tahun lalu. Bagaimana bisa?
Dalam buku KISAH LAINNYA, sedikit dijelaskan bahwa Lukman sempat mendalami Agama Islam hingga ke luar negeri saat Peterpan vakum.
Lukman NOAH

Dalam berbagai sumber yang kami telusuri, Lukman adalah kawan yang mengajak Reza untuk mengikuti jejaknya mendalami Islam. "Sangat dekat, kami semua di NOAH berteman di dalam dan luar band. Reza salah satu orang yang sering menjadi tempat sharing saya," kata Lukman tentang Reza.

Beberapa foto Lukman dan Reza sempat beredar di dunia maya sejak tahun 2012 lalu.
Dalam foto-foto tersebut, tampak Reza dan Lukman sama-sama mengenakan busana khas Muslim. Dilihat dari background-nya, tampaknya foto ini diambil di luar negeri. Keputusan untuk hengkang sebenarnya sudah dipikir sejak lama oleh Reza.
Reza NOAH

Tanggal 1 Januari nanti ia bakal meresmikan statusnya sebagai mantan drummer NOAH setelah memberikan penampilan terakhir sehari sebelumnya. "Saya sudah memikirkan mengenai hal ini sudah cukup lama dan hal ini merupakan keputusan yang sudah saya pikirkan masak-masak," kata Reza tentang keputusannya.

Selepas kepergian Reza, NOAH masih harus menghadapi sejumlah tantangan besar di 2015. Selain bakal merilis tiga album baru, Ariel dan kawan-kawan dijadwalkan akan menjalani tur dunia. Sejumlah fans pun saling bertukar pendapat tentang keputusan Reza ini. Sebagian pro, tak sedikit pula yang kontra. Bagaimana denganmu?

23 Des 2014

Hasil Press Conference NOAH Hari Ini

Hasil Press Conference NOAH Hari Ini 23/12/2014

 
Noah Band
Press Conference NOAH

Poin-poin dari Press Conference ‪#‎ThankYouReza‬ tadi antara lain

- Ariel mendukung total semua keputusan yang dipilih Reza #ThankYouReza
- Ariel mengkonfirmasi bahwa Reza akan keluar dari ‪#‎NOAH‬ mulai 1 Januari 2015
- Penampilan terakhir Reza bersama NOAH adalah saat konser Tahun Baru di Trans 7 (akan disiarkan live)
- Lukman : "Reza hanya keluar dari band, bukan keluar dari pertemanan kita"
- NOAH akan terus membuka pintu dengan lebar seandainya Reza akan kembali bergabung bersama NOAH kelak

22 Des 2014

Kisah Sakti 'SOS' Mendapat Hidayah

Kisah Sakti 'SOS' Mendapat Hidayah

Sakti SOS
Sakti
Hati Hidayah sungguh sumringah saat di layar telepon selular muncul nama Sakti. Sedari siang Hidayah yang mencari Sakti di kota Bandung agak panik, karena telepon selular mantan pemetik gitar Sheila on 7 itu tak bisa dihubungi. Sehari sebelumnya ia bilang bahwa tengah berada di daerah Ujung Berung Bandung, tapi setelah didatangi ternyata dia sudah tidak ada. “Assalamu’alaikum…maaf Mas, sekarang saya udah pindah. Ada di masjid Jami Al-Ukhuwwah kompleks Bumi Panyileukan…,” begitu bunyi sms-nya. Sakti ternyata tengah mengikuti satu kegiatan dakwah dan tarbiyah sebuah organisasi Islam bernama Jamaah Tabligh selama 40 hari. Kegiatanyang dinamai khuruj itu mengharuskan pesertanya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu masjid ke masjid lain, guna berdakwah dan melatih diri dalam beribadah secara ihklas kepada Allah SWT.
Sehari sebelumnya Sakti memang berada di Ujung Berung namun pada hari itu ia sudah berpindah ke Panyileukan yang jaraknya tidak terlalu jauh. Mengenakan gamis putih bergaris-garis, berkopiah dan bercelana hitam, ia tampak tengah berwudhu bersama para jamaah yang lain. Dari kejauhan, Sakti terlihat lebih kurus, namun wajahnya tampak bersih. Jenggot hitam lebat yang memenuhi dagu dan sebagian pipinya tak mampu menyembunyikan wajah mudanya yang tampan. Selepas sholat Ashar , Sakti tampak bersalaman dengan imam sholat, ia lalu beranjak ke pojok masjid mengambil buku Fadhilah Amal. Sesaat kemudian, pria bernama lengkap Sakti Ari Seno itu duduk menghadap jamaah dan mulai membacakan beberapa hadist dari buku itu. Jamaah lain mendengarkan dengan seksama. Suara Sakti terdengar lancar sekalipun volumenya terdengar perlahan. Bila mengingat Sakti pernah merajai panggung musik tanah air bersama Sheila on 7, pemandangan itu menghadirkan perasaan yang lain.

Mengawali karier musik lewat album Sheila on 7 ( 1999 ), yang dilanjutkan dua album lainnya yang meledak di pasaran, Kisah Klasik Untuk Masa Depan ( 2000 ) dan Anugerah Terindah yang pernah Kumiliki ( 2000 ), Sakti bersama empat orang karibnya, Erros, Duta, Adam dan anton, adalah ikon penting musik tanah air waktu itu. Di setiap sudut negeri, lagiu-lagu Sheila seperti Sephia, Jadikanlah Aku Pacarmu, Dan, Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, dan masih banyak yang lainnya diperdengarkan dan dinyanyikan siapa saja. Kini pemandangan Sakti yang seperti itu tentulah menghadirkan sebuah kontras karena orang tahunya ia adalah pemetik gitar kalem. perannya menjadi warna sendiri di panggung mendampingi permainan gitar Erros yang atraktif di setiap show Sheila. “Saat ini saya tetaplah seniman, dan sesekali masih memegang gitar,” ujar Sakti yang jari-jarinya refleks memperagakan chord-chord gitar di dekat perut seperti memainkan gitar betulan. namun Sakti mengaku memang mengurangi kegiatan-kegiatan bermusik dan memperbanyak kegiatan agama karena ia merasa harus lebih banyak belajar.

Menurut Sakti, setiap profesi adalah sah saja hukumnya asal setiap orang mengetahui apa kebutuhan Allah baginya. ” Artinya berprofesi sebagai seniman, dosen, dokter atau apa saja, selama kita mengetahui apa kebutuhan Allah bagi kita, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan akherat. Seperti almarhum Gito Rollies , beliau seniman tapi juga berusaha mengerti apa kebutuhan Allah abeg dirinya, ” ujar Sakti lagi. Maut dan Pakistan Sakti memetik cahaya hidayah di kotaa Adisucipto, Yogyakarta, lima tahun lalu. Saat itu ia bersama Erros akan terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik di negeri jiran itu. Saat menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya tertumbuk pada sebuah buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”. “Saat itu sedang musim kecelakaan pesawat. Hati jadi tidak menentu, kepikiran bagaimana kalau pesawat yang saya tumpangi jatuh dan saya mati, bagaimana nanti jadinya,” ujarnya mengenang. Buku itu lalu ia beli dan ia bawa kembali saat pulang. Di rumah, perasaannya semakin trenyuh karena mendapati ibunya sedang sakit lantaran sebelah paru-parunya mengecil. Pikirannya makin lekat pada kematian setelah seorang bibinya yang datang menjenguk membawakan sebuah majalah keagamaan yang juga bicara kematian.
Rentetan peristiwa itu membuat Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan. “Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan. Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akherat. Pikirannya semakin fokus pada kematian setelah dalam pengajian-pengajian yang ia ikuti ia memperoleh pengetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akherat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan disana. “ Bila semua kesengsaraan di dunia ini dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semua kebahagiaan di dunia di kumpulkan tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah,” ujarnya serius. Hal itu menjadi motor dalam dirinya untuk terus belajar agama. Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya. Sakti mengibaratkan itu seperti masuk kedalam mobil. “Kan tidak mungkin tubuh kita sudah masuk mobil tapi kaki kita tertinggal.” ujar ayah Asyiah Az-Zahra ( 1 tahun ) dan suami Miftahul Jannah ( 23 tahun ) ini menegaskan. Dengan segala kekuatan hati itu, bisa dimengerti mengapa Sakti sampai mau melepaskan posisinya sebagai anggota Sheila on 7, posisi yang diimpikan jutaan anak muda di Indonesia.

Menjadi bisa dimengerti pula mengapa Sakti sampai mau berkeliling dari masjid ke masjid untuk berdakwah. Keutuhan Islam itu yang kini ia kejar dengan segiat mungkin belajar dan beribadah. Ia sempat belajar di beberapa pengajian dari berbagai aliran Islam yang ada. Tapi hatinya kemudian merasa cocok dengan Jamaah Tabligh/ kepergiannya ke Pakistan tahun 2006 lalu untuk belajar yang banyak diberitakan media sebagai alasan ia keluar dari Sheila, ternyata tak lain untuk mengejar keutuhan itu. “Saya ke India, Pakistan dan Baghdad, disana saya melihat bagaimana agama dijalankan dengan sebenar-benarnya. Dari situ saya tahu ada hak tetangga dalam diri kita, ada ajaran kasih sayang pada sesama.” ujarnya sambil menceritakan bagaimana ia bertemu dengan muslim dari segala bangsa disana. Sakti sempat ditanya seorang ustadz saat di Pakistan. bagaimana perasaannya jika melihat orang dekat,keluarga, dan lain sebagainya jauh dari agama Allah? bagimana rasa kasih sayang itu harus diwujudkan dalam konteks ini? bagimana rahmat bagi seluruh alam yang menjadi merk agama ini dapat kamu perankan. Bagaimana perasaan cinta Nabi kepada Allah yang ditransfer kepada umatnya dapat pula ditransfer kepada orang di sekeliling kita? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi kesan tersendiri di hatinya untuk semakin kukuh di jalan ibadah dan dakwah. Jalan Menuju Kekasih Allah Hubungan karib dengan teman dan para penggemar memembuat dua pihak inilah yang paling dulu mengerti dengan jalan hidup yang ditempuh Sakti sekarang. Sementara pihak keluarga sebelumnya agak sulit mengerti, tapi kemudian bisa memaklumi. Dari penggemarnya, Sakti bahkan menerima buku-buku agama yang dikirim khusus untuknya. Sampai saat ini, Sakti mengaku masih sering bersilaturahmi dengan teman-temannya di Sheila. Di milis Sheila Gank milik para penggemar Sheila, nama Sakti juga masih sering disebut. Sekalipun frekuensi pertemuan sudah mulai berkurang, Sakti mengaku masih saling berpaut hati dengan teman-temannya yang sama sama merintis karier dari Yogyakarta itu.

“Dalam doa, saya selalu menyebut teman-teman agar mereka bisa di dekatkan dengan Allah,” ujarnya. beberapa kali Sakti tercatat menjadi bintang tamu konser Sheila. Dua diantaranya saat konser di sebuah sbegiun swasta dan konser 1000 Gitar yang diadakan di Yogyakarta tahun lalu. Acara yang melibatkan beberapa gitaris ternama tanah air itu antara lain Ian Antono ( God Bless ) , Eet Sjahranie ( Edane ) dan Teguh ( Coconut Treez ) itu, turut dimeriahkan Sakti yang menjadi tamu misterius berduet dengan Erros membawakan lagu Little Wings milik Jimi Hendrix. Sakti tampil dengan menggunakan baju muslim yang sudah jadi pakaiannya sehari-hari. Dengan seorang temannya, Sakti kini tengah menggarap sebuah album religi yang ia harapkan dapat dirilis Ramadhan tahun ini. Misinya mengeluarkan album kali ini dengan mantap, ia sebut sebagai wujud ibadahnya kepada Sang Rabb. “Materi sedang disiapkan yang isinya tentang pengalaman dan penyampaian saya tentang keberislaman,” ujarnya seraya berharap album itu bisa jadi asbab hidayah bagi yang mendengarkan. Lalu seberapa bahagia Sakti sekarang ? Ia hanya tersenyum seraya mengucap tahmid. Menurutnya, mengutip perkataan seorang ulama yang pernah didengarnya, semakin kita mengenal makhluk semakin kita mengenal allah semakin kita tahu kesempurnaan-Nya dan siapa saja yang semakin tahu kesempurnaan Allah ia akan tenang dan bahagia. “Dulu saya tak tahu dimana harus bersandar bila ada masalah, saya juga tak tahu apa sebenarnya tujuan hidup ini. Tapi setelah diberi kesempatan semakin mengenal Allah, kita sadar bahwa Dia Maha pengasih, Maha Penyayang semua makhluk, Maha penjawab setiap doa, kita jadi tahu bahwa Dialah tempat bersandar yang paling tepat”, ujarnya pasti. Dalam hidup, menurutnya manusia mengejar rasa. Ketika seseorang ingin punya mobil, kemudian mendapatkannya, ia pun ingin merasakan merk mobil yang lain. Begitu pula dalam hal-hal lain. Tapi jika rasa itu diarahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, maka ketenangan dan kejernihanlah yang diraihnya. “Itu kata teman saya, ibarat antena bagi televisi. Bila kita benar mengarahkan antena ke satelit, maka siaran akan jernih dan sebaliknya. Jika arahnya tak benar maka gambar akan buram. Seperti itu juga kita, apapun kegiatan kita, jika itu sepenuhnya mengarah kepada Allah maka hati kita akan jernih, dan jika sudah berpaling maka hati akan menjadi kotor,” ujarnya lagi. Bagi Sakti, ketenangan itu adalah fitrah yang dicari semua orang di dunia. Tak ada jalan lain meraih itu selain mendekatkan diri kepada Allah, karena Dialah sumber kebahagiaan. Dan pendekatan itu harus dibuktikan dengan amal, harus dicicipi oleh pribadi-pribadi yang memang menginginkan itu. Untuk menghidupi keluarganya, Sakti membuka sebuah minimarket dan jasa Laundry. baginya itu sudah cukup, sekalipun jika dibandingkan dengan uang yang ia peroleh semasa menjadi artis tentulah tak seberapa. Jalan hidupnya saat ini adalah sebuah ketentuan-Nya yang ingin selalu istiqomah ia jalani. “Selalu akan ada ujian dan friksi, tapi bagi saya itu adalah jalan agar saya selali istiqomah. Ini barangkali sudah takdir. Jika dulu saya sering pegang gitar sekarang jadi sering pegang begbih,” ujarnya sambil tersenyum. Tak ada harapan di hatinya selain bisa terus lebih dekat dengan-Nya dan semakin tahu apa yang Allah kebutuhani abeg hidupnya. Harapan yang juga pernah dipesankan oleh seorang penggemar kepadanya, ” Semoga Mas Sakti jadi kekasih Allah….”, Amin ya Robbal Alamien.

Sumber : Majalah Hidayah Edisi 85, September 2008

Alasan Reza tinggalkan 'Noah'

Alasan Reza Tinggalkan 'Noah'

Reza Noah
Reza 'Noah' Resign
Reza, penggebuk drum band Noah, hari ini rencananya secara resmi akan mengundurkan diri dari band favorit kawula muda itu. Reza akan mengumumkan rencana pengunduran dirinya di kantor label yang biasa menaunginya, Musica. Konfirmasi seputar pengunduran diri Reza ini diterima tabloidnova.com melalui undangan resmi dari kantor Musica, seperti diberitakan Nova. Rencananya Reza akan menjelaskan semua hal terkait pengunduran dirinya di Studio 1 Musica Studios, Jl. Pancoran Timur Raya No. 3 Pancoran Jakarta Selatan. Keputusan Reza untuk mengundurkan diri dari band yang membesarkan namanya ini sepertinya sudah bulat. Reza memilih mundur demi mendalami ilmu agama. Di beberapa kesempatan, Reza menyempatkan diri untuk itikaf di masjid usai manggung. Ia akhirnya memilih fokus mempelajari ilmu agama dengan meninggalkan band Noah.

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/

20 Des 2014

Reza 'NOAH' Tinggalkan Band

Reza 'NOAH' Tinggalkan Band Untuk Dakwah

Di Balik Keputusan Reza 'NOAH' Hengkang Dari Band NOAH

Reza Noah
Reza 'NOAH'

Hari ini publik dikejutkan dengan berita Reza yang akan keluar dari NOAH. Drummer kenamaan itu akan meninggalkan blantika musik Indonesia demi mendalami agama.
Teman-temannya sesama personel grup band yang dulunya bernama Peterpan itu juga terkejut. Namun, tidak demikian dengan anggota jamaah Tabligh yang telah mengenal Reza.

Wira Pratama menceritakan di akun Facebooknya, bahwa Reza telah cukup lama bersentuhan dengan dakwah. Telah beberapa kali pria kelahiran Poso, 11 Maret 1977 itu melakukan i’tikaf bersamanya. I’tikaf terakhir bersama Reza yang juga sangat berkesan terjadi di Palembang. “Alhamdulillah pernah beberapa kali itikaf tiga hari bersama beliau.

Terakhir waktu beliau dan Noah Konser di Palembang (PTC),” tuturnya, “Setelah konser, semua personel kembali ke hotel kecuali Reza dan Aditional Bassist mereka. Kami sama-sama gabung di jamaah Tabligh yang sedang itikaf tiga hari.” Waktu i’tikaf bersama itu, Wira melihat penampilan Reza sangat sederhana. Jauh dari kesan seorang drummer dari grup band yang memuncaki blantika musik Indonesia. “Reza menggunakan jubah dan sendal jepit, dengan siwak yang selalu di tangan,” kenangnya.

Reza dan beberapa jamaah kemudian keliling kampung di sekitar masjid untuk menyampaikan dakwah, mengajak umat kembali kepada iman. Sebenarnya banyak orang yang mengenali Reza sebagai seorang artis tetapi menurut Wira, ia tetap ‘istiqomah’. Kalimat yang sangat diingat oleh Wira adalah ketika Reza menunjukkan kesungguhan taubatnya. “Tadi waktu konser, saya melalaikan ratusan umat dari shalat. Sekarang saya harus mengajak sebanyak-banyaknya umat untuk shalat”

Pemahaman Islam yang semakin baik itulah yang kemudian membuat Reza merasa bersalah jika terus-terusan melalaikan manusia dengan musik. Ia merasa perlu berhijrah, dan kemarin ia membuat mengatakan bahwa dirinya akan keluar dari NOAH mulai Januari 2015. Dan agaknya, ia akan meninggalkan dunia musik secara keseluruhan. Sebelum Reza, Sakti Sheila on 7 juga telah bergabung dengan Jamaah Tabligh.

Kisahnya dimulai saat ia hendak terbang ke Malaysia untuk menerima penghargaan musik. Ketika menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku dan tertarik pada buku berjudul “Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”. Buku tersebut kemudian ia pelajari dan menjadi wasilah taubatnya. Sakti menjadi rajin beribadah dan mempelajari Islam. Ia kemudian bergabung dengan Jamaah Tabligh dan pada tahun 2006 khuruj selama empat bulan ke India, Pakistan dan Bangladesh.

Sumber : kisahikmah.com